Analisis Mengenai Kesalahan Dalam Pembuatan SOP (Standard Operating Procedure)


Holla Sobat Akundankawan!! SOP atau Standard Operating Procedure dalam suatu instansi sangatlah penting, tetapi dalam pembuatannya tidak dapat luput dari kesalahan, nah kali ini Akundankawan akan share mengenai Analisis Mengenai Kesalahan Dalam Pembuatan SOP (Standard Operating Procedure)

A. Hal-hal yang dapat menjadi penyebab kesalahan dalam pembuatan atau penerapan SOP dalam penanganan pekerjaan kantor.
1. Kurangnya komunikasi antara pegawai bawahan dengan atasannya
2. Pegawai tidak melakukan pekerjaan dengan baik
3. Kurang disiplinnya pegawai Adanya inefisiensi dari pegawai
4. Kurang tanggung jawabnya pegawai Pegawai tidak terlalu mengetahui
5. dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
6. Kurangnya sosialisasi mengenai SOP bagian secara detail

B. Dampak atau akibat yang terjadi dari kesalahan pembuatan dan penerapan SOP.
Apabila sebuah tugas dilaksanakan tidak sesuai dengan SOP yang berlaku, maka akan terjadi kesalahan terhadap pelaksanaan tugas tersebut. Dan akan berakibat pada proses bisnis perusahaan yang tidak berjalan mulus sesuai dengan yang direncanakan akibatnya lagi akan memperburuk kondisi perusahaan itu baik dari segi finansial juga manajemennya.
Banyaknya kesalahan dalam menjalankan suatu perusahaan akan berakibat pada prosedur kerja yang berbanding terbalik dari yang sudah direncanakan oleh perusahaan tersebut. Selain itu, akan terdapat kesulitan untuk menemukan dan mencari dokumen penting yang dibutuhkan sewaktu-waktu karna tidak berjalannya SOP.

C.  Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah pada poin “A”.
Pembuatan SOP harus mengikuti prosedur dan langkah-langkah yang sudah teruji dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. SOP harus ditulis dan menjelaskan secara singkat langkah demi langkah, fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi yang berubah
2. Tampilan SOP harus mudah dibaca dan dimengerti dengan cepat dan berusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya
3. Menggunakan kata kerja dalam kalimat aktif bukan kalimat pasif. Pembaca SOP diharapkan melakukan sesuatu bukan mengharap melakukan sesuatu. Contoh: ‘Kirim spesifikasi ke vendor’ bukan ‘Spesifikasi dikirim ke vendor’.
4. Menggunakan pernyataan positif, bukan pernyataan negatif. Contoh: ‘Lengkapi lembar kerja buku dan kembalikan ke pengadaan’ bukan ‘Jangan dikembalikan sebelum lembar kerja dilengkapi’.
5. Menggunakan instruksi yang singkat dan jelas dalam satu kalimat. Contoh: ‘Kirim buku ke Bagian Pengolahan’
6. Spesialisasi harus dipergunakan sebaik-baiknya, mencegah kekembaran (duplikasi) pekerjaan dan harus ada pengecualian yang seminimun-minimunya terhadap peraturan
7. Pencegahan penulisan, gerakan dan usaha yang tidak perlu dan mencegah adanya pemeriksaan yang tidak perlu
8. Pembagian tugas tepat dan memberikan pengawasan yang terus menerus atas pekerjaan yang dilakukan
9. Tiap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan memperhatikan tujuan
10. Pekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai yang minimum
D. Contoh studi kasus kesalahan dalam pembuatan atau penerapan SOP yang disertai dengan penyelesaian masalah.
Dalam suatu perusahaan terjadi kesalahan dalam pembuatan atau penerapan SOP yaitu urutan tahapan yang terbalik. Pada saat Manajer perusahaan, Staff dan Klien sedang melakukan rapat. Layar proyektor yang sedang digunakan presentasi tiba-tiba mati. Padahal petugas yang biasanya menyiapkan layar poyektor sudah mengikuti SOP yang sudah dibuat oleh perusahaan beserta tim penyusun SOP yaitu :

1. Menghidupkan layar proyektor
2. Check apakah ada kabel yang bermasalah
3. Hubungkan proyektor dengan listrik
4. Lihat LCD bila lampu indicator berwarna orange berarti LCD siap dipakai
5. Tekan tombol power sekitar dua detik (di remote) tunggu sampai
6. indikator berwarna hijau dan display tampil penuh selama 10 – 30 detik
7. Port LCD dihubungkan ke notebook melalui kabel VGA
8. LCD siap digunakan

Mematikan LCD :
1. Lepaskan kabel VGA LCD yang terhubung ke laptop
2. Matikan saklar
3. LCD sudah dimatikan
Setelah diselidiki ternyata terjadi konsleting listrik akibat kesalahan dalam mematikan layar proyektor. Seharusnya setelah melepaskan kabel VGA LCD yang terhubung ke laptop, petugas harus menekan tombol power sekitar 2 detik (di remote) tunggu sampai lampu indikator LCD berwarna orange dan display tidak tampil lagi.

PENYELESAIAN MASALAH Setelah diketahui letak kesalahannya, pimpinan menyempurnakan SOP yang tidak sesuai tersebut. Pimpinan melakukan evaluasi terhadap SOP yang baru. Pimpinan memberikan pembekalan yang benar tentang SOP yang telah disempurnakan. Kemudian, pimpinan melakukan sosialisasi kepada petugas agar mengetahui SOP yang tepat.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment